Perjalanan Mengarungi Lautan - 01

10:33 AM

Perjalanan mengarungi lautan dalam mencari nikmat dan rahmat Nya, itulah roda kehidupan yang digambarkan dalam rangkaian kata. Sebuah perjalanan yang kita lewati terkadang belum tentu berakhir, bahkan banyak orang yang berhenti sebelum mencapainya. Bisa saja karena usia tak panjang atau mungkin lebih parah lagi mereka menyerah di tengah perjalanan. Tidak seharusnya setiap diri mengatakan 'perjalanan tak bertepi' karena sepatutnya keyakinan itu ditanamkan untuk menantang berbagai rintangan.

Masa depan adalah sepotong harapan yang bisa membuat manusia berharap, sebuah perubahan untuk orang lain... bukan untuk dirinya sendiri. Sedikit usiamu sebaiknya digunakan semaksimal mungkin, menuruti takdir manusia sebagai pemimpin di muka bumi. Siapa saja yang kita pimpin? Siapa saja yang kita bawa menuju satu jalan kebenaran? Mereka yang memiliki hati nurani dan menginginkan semuanya terlepas dari cengkraman kuku-kuku yang tajam menusuk setiap tubuh umat manusia... Pandu lah mereka agar menjalani hidup lebih baik.

Perjalanan Mengarungi Lautan, pilar suci

Lautan Ku sangat luas, sehingga kamu sebagai umat di Bumi tidak akan mampu mengarungi seluruhnya. Kuberikan perahu yang kecil dan sedikit riak air Ku hantamkan ke perahumu, tetapi dirimu sudah merasakan betapa beratnya melewati lautan serasa tanpa tepi. Begitu sayangnya Aku, sehingga kuhadirkan sebuah daratan bagimu, agar kamu merasa bersyukur atas rahmat dan nikmat yang Kuberikan.

Bahkan dia lebih sayang, menyertakan orang lain yang bersama-sama mengarungi lautan sehingga diri tidak merasa kesepian. Terkadang, sebuah waktu menentukan kapan harus jalan bersama dan kapan kita harus berpisah dengan mereka karena rute berbeda. Silih berganti, beragam warna cahaya lampu menghiasi, beragam corak perahu beriringan dan kemudian menghilang. Seperti itulah kehidupan, kita tidak akan tetap berhadapan dengan 'pertemuan' misterius yang tidak pernah disangka. Diantara mereka ada yang membantu, tetapi ada juga sebagian dari mereka yang mengambil bekal dan peralatan yang ada di perahu kita.

Janji Allah, tetap akan ada awal dan akhir. Lalu, mengapa kita sebagai hamba merasa seperti ditinggalkan dan direndahkan? Sesungguhnya Dia teramat sayang kepada makhluk semesta, sehingga memberikan ujian terburuk untuk mendapatkan nikmat terbaik. Betapa ruginya mereka yang memutuskan untuk berhenti dalam perjalanan mengarungi lautan, setidaknya jauh lebih baik bagi mereka yang tak pernah sampai tujuan karena keterbatasan usia... 


Kisah Lainnya

Komentar